China Ingin Hapus Ingatan Demokrasi Hong Kong
Patung Pillar of Shame, monumen peringatan tragedi Tiananmen 1989 China, disingkirkan dari halaman Universitas Hong Kong. Patung itu merupakan ilustrasi yang jelas tentang kebebasan di Hong Kong dibandingkan di China.
HONG KONG, KAMIS β Pemerintah China ingin menghapus memori warga Hong Kong tentang demokrasi yang pernah dinikmati selama wilayah itu berada di bawah kekuasaan Inggris. Setelah penerapan UU Keamanan Nasional serta pemenjaraan para aktivis dan pelajar prodemokrasi, langkah itu terus berlanjut. Patung Pillar of Shame, monumen peringatan tragedi Tiananmen 1989, yang berada di halaman Universitas Hong Kong disingkirkan.
Para pekerja memindahkan monumen itu pada Rabu (22/12/2021) malam. Suara bor dan dentang keras peralatan yang digunakan bisa didengar dari kejauhan. Proses pemindahan itu dijaga ketat aparat keamanan, termasuk kontainer yang akan dipakai untuk mengangkut patung tersebut.