logo Kompas.id
InternasionalMengejar Hidrogen Setelah...
Iklan

Mengejar Hidrogen Setelah ”Hindenburg”

Dunia tengah mencari energi baru yang bisa menggantikan energi fosil. Prasyaratnya tidak hanya wajib ramah lingkungan, tetapi juga harus terjangkau, tersedia, dan aman. Hidrogen jadi salah satu alternatif.

Oleh
Mahdi Muhammad
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/wrpRQwcUQe9wOxexi7khlh-gJrY=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F06%2F4e2b6862-e0e1-4436-87f8-a6cde4ff7d67_jpg.jpg
KOMPAS/INGKI RINALDI

Penampang bagian dalam serta sebagian komponen sedan Toyota Mirai, diperlihatkan pada Senin (11/3/2019) di Toyota Kaikan Museum, Prefektur Aichi, Jepang.

Saat Konferensi Iklim PBB di Glasgow, Skotlandia, tengah berlangsung, Kepala Eksekutif Toyota Motor Corporation (TMC) Akio Toyoda tengah memacu Toyota Yaris GR, sebuah sedan hatchback mungil, di Sirkuit Internasional Yokohama. Yaris GR yang dikemudikannya bukan sembarangan Yaris, yang banyak ditemui di jalanan dunia.

Mesin Yaris yang digunakan Toyoda, yang semula menggunakan mesin pembakaran dalam (internal combustion engine/ICE), disulap oleh para insinyur Toyota menjadi sebuah mobil hidrogen (fuel cell).

Editor:
laksanaas
Bagikan