logo Kompas.id
โ€บ
Internasionalโ€บASEAN Harus Cegah Intrusi...
Iklan

ASEAN Harus Cegah Intrusi Udara dan Laut Tidak Berakhir pada Konflik Terbuka

Intrusi pesawat militer suatu negara ke dalam wilayah pertahanan negara lain bisa membuka risiko konflik terbuka. ASEAN harus terus mewaspadai kemungkinan ini dengan mempertahankan kestabilan wilayah.

Oleh
Laraswati Ariadne Anwar
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/53iJGFeDkrbfopXdVo8QJkke6hA=/1024x672/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F09%2FTaiwan-US_91922529_1600478791.jpg
TAIWAN MINISTRY OF NATIONAL DEFENSE VIA AP

Dalam foto yang dirilis oleh Kementerian Pertahanan Nasional Taiwan tampak sebuah pengebom H-6 milik Tentara Pembebasan Rakyat China terbang di dekat zona indentifikasi pertahanan Taiwan pada Jumat (18/9/2020).

JAKARTA, KOMPAS โ€” Semakin seringnya intrusi dari pesawat militer milik Tentara Pembebasan Rakyat China ke wilayah pertahanan udara atau ADIZ Taiwan turut memiliki dampak kepada Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara atau ASEAN. Ada dua hal yang harus dilakukan oleh ASEAN, yaitu memastikan tidak pecahnya konflik terbuka di kawasan Asia-Pasifik dan mengerahkan komunitas di Indo-Pasifik untuk mengajukan keberatan terhadap perilaku China yang sering memasuki wilayah pertahanan udara negara lain.

Kesimpulan itu mengemuka dalam diskusi daring bertema โ€Intrusi Pesawat Militer di Wilayah Udara Indo-Pasifik: Dampak terhadap Kedamaian dan Stabilitas Regional dari Perspektif ASEANโ€ yang diadakan oleh The Habibie Centre di Jakarta, Selasa (30/11/2021). China menjadi negara yang paling banyak melakukan intrusi ke ADIZ negara tetangganya. Sejak tahun 2013, tercatat ada 4.400 pesawat militer China yang memasuki ADIZ Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan.

Editor:
Bonifasius Josie Susilo H
Bagikan