Iklan
Kudeta Militer Myanmar Berujung Derita
Rakyat bagaikan jatuh tertimpa tangga pula karena harga makanan dan kebutuhan primer lainnya melonjak. Belum lagi nilai mata uang Myanmar, kyat, pun melemah.
Janji junta militer Myanmar akan kehidupan yang lebih baik setelah kudeta militer pada 1 Februari tak kunjung terwujud. Perekonomian malah anjlok bahkan mundur gara-gara gejolak politik dan kekerasan tanpa henti yang mengganggu sistem perbankan, sektor perdagangan, dan kehidupan 62 juta jiwa rakyat Myanmar.
Jutaan warga Myanmar kian terjerumus ke jurang kemiskinan. Padahal Myanmar sudah mengalami resesi ekonomi ketika pandemi Covid-19 melumpuhkan sektor pariwisata pada awal tahun 2020. Bank Pembangunan Asia memperkirakan perekonomian Myanmar menyusut sampai 18,4 persen pada 2021.