logo Kompas.id
β€Ί
Internasionalβ€ΊNegara Miskin Desak Kompensasi...
Iklan

Negara Miskin Desak Kompensasi Negara Kaya Terkait Dampak Perubahan Iklim

Tanda-tanda perlawanan atas desakan dana kompensasi itu sudah ditunjukkan negara-negara kaya. Ekonom memperkirakan biaya kerusakan akibat bencana terkait perubahan iklim bisa mencapai 400 miliar dollar AS per tahun.

Oleh
BENNY D KOESTANTO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/GrxseIeO7KCOP96Rny-7QFFPt3k=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F11%2Fbff165e6-7e81-4f4c-b5d6-071e7f0460c2_jpg.jpg
Kompas/Totok Wijayanto

Sejumlah aktivis pemerhati lingkungan berunjuk rasa di depan Kedutaan Besar Inggris di Jakarta, Rabu (3/11/2021). Mereka meminta negara-negara kaya yang saat ini sedang bertemu dalam KTT Iklim COP 26 di Glasgow, Skotlandia, memenuhi janji pendanaan iklim yang telah tertunda.

GLASGOW, SENIN β€” Negara-negara miskin mendesak kompensasi dari negara-negara kaya terkait kerusakan yang ditanggung negara-negara miskin akibat pemanasan global. Upaya itu berupa desakan untuk memasukkan frasa soal kerugian dan kerusakan akibat perubahan iklim dalam teks resmi hasil Konferensi Tingkat Tinggi Ke-26 tentang Perubahan Iklim atau COP 26 yang masih berlangsung di Glasgow, Skotlandia.

”Kita terlalu lambat dalam mitigasi dan adaptasi, jadi sekarang kita menghadapi kerugian dan kerusakan yang besar dan terus berkembang,” kata Harjeet Singh, penasihat Climate Action Network, lembaga yang terlibat dalam negosiasi atas nama negara-negara miskin. Negara-negara miskin dinilai paling terdampak atas bencana akibat pemanasan global. Beban akibat badai, topan, kekeringan, ataupun banjir besar yang makin sering terjadi harus ditanggung lebih besar oleh warga negara-negara miskin ketimbang negara-negara mapan.

Editor:
Fransisca Romana
Bagikan