logo Kompas.id
β€Ί
Internasionalβ€ΊObat Covid-19 Bukan Pengganti ...
Iklan

Obat Covid-19 Bukan Pengganti Vaksin

Sejumlah negara mulai berburu obat Covid-19 buatan Merck dan Pfizer-BioNTEch. Namun, sejumlah ahli kesehatan mengingatkan bahwa obat Covid-19 itu tidak dapat menggantikan vaksinasi untuk mengendalikan pandemi Covid-19.

Oleh
Mahdi Muhammad
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/InoS5Ina73PQkzYgSh74cw2vTcY=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F11%2FMerck-COVID-Pill-Agreement_99850715_1636036969.jpg
MERCK & CO. VIA AP, FILE

Foto tanpa tanggal yang diberikan oleh Merck & Co ini memperlihatkan obat baru antivirus yang mereka produksi. Merck memperbolehkan perusahaan farmasi lain membuat pil Covid-19, molnupiravir, untuk memberikan akses lebih luas kepada jutaan warga di negara-negara miskin.

Kehadiran obat Covid-19 produksi Merck & Co dan Pfizer-BioNTech, yang diklaim memiliki kemampuan signifikan mengurangi efek buruk infeksi, telah membuat sejumlah negara berbondong-bondong memesan obat tersebut. Namun, ahli kesehatan Amerika Serikat memperingatkan, kehadiran obat itu tidak bisa menggantikan peran vaksin dalam memberikan perlindungan di tengah pandemi Covid-19.

Para ahli mengeluarkan peringatan itu setelah laju vaksinasi terus melambat. Menggantikan peran vaksin dengan obat Covid-19 dinilai mengandung risiko sangat tinggi terhadap pemulihan dunia dari pandemi.

Editor:
samsulhadi
Bagikan