Membaca Gestur Perancis
Setelah penandatanganan AUKUS dan pembatalan pembelian kapal selam oleh Australia, Perancis tidak ingin kehilangan tempat di Indo-Pasifik. Gestur diplomasi sudah dibuka. Indonesia bisa mengambil manfaatnya.
Di sela-sela kesibukan bertemu dengan banyak pemimpin dunia saat Konferensi Tingkat Tinggi G-20 di Roma, Italia, akhir Oktober lalu, Presiden Perancis Emmanuel Macron membuat kejutan. Didahului dengan bahasa resmi kenegaraannya, melalui akun resmi kepresidenan, Macron secara spesifik mencuit dalam bahasa Indonesia. Tidak satu, tapi dua kali.
โBersama jajaran mitra, kita akan terus bertindak agar kawasan Indo-Pasifik tetap menjadi ruang untuk perdamaian dan kerja sama. Perihal ini, Indonesia adalah pelaku utama, lebih dari sekadar mitra, yakni sahabat @jokowi yang terhormat,โ cuitnya.