logo Kompas.id
InternasionalGandeng Facebook, Tim PBB...
Iklan

Gandeng Facebook, Tim PBB Kumpulkan Bukti Kejahatan Junta Myanmar

PBB bekerja sama dengan Facebook menghimpun data dan bukti kekerasan di Myanmar. Ini berkaitan dengan kasus dugaan kejahatan kemanusiaan oleh rezim militer terhadap warga sipil.

Oleh
BENNY D KOESTANTO
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/xe9AoleWfJ6rjvNdVBNbbIy4aS0=/1024x681/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F10%2F7a497e89-b594-4fa5-b934-c00042836334_jpg.jpg
AFP/STR

Sejumlah orang berada di balik barikade kawat berduri di luar Penjara Insein, Yangon, Myanmar, saat menunggu kerabat mereka keluar dari penjara, Selasa (19/10/2021). Ribuan tahanan mulai dibebaskan setelah pihak junta Myanmar mengumumkan amnesti terhadap 5.600 orang yang ditahan karena memprotes kudeta mlliter yang terjadi di Myanmar pada Februari 2021.

NEW YORK, SABTU — Mekanisme Investigasi Independen untuk Myanmar oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa atau  Independent Investigative Mechanism for Myanmar (IIMM) meminta dukungan lebih besar dari perusahaan teknologi Facebook guna mengumpulkan lebih banyak bukti kejahatan kemanusiaan paling serius di Myanmar dalam satu dasawarsa terakhir. Bukti awal yang dikumpulkan secara khusus sejak militer merebut kekuasaan di Myanmar pada 1 Februari 2021 menunjukkan terjadinya serangan yang luas dan sistematis terhadap warga sipil.

”Kami mulai terlibat dengan Facebook segera setelah kami dibentuk pada 2019. Mereka telah bertemu dengan kami secara teratur. Kami telah menerima beberapa (informasi data), tetapi tentu saja tidak semua yang kami minta. Kami terus bernegosiasi dengan mereka dan sebenarnya saya berharap kami akan menerima lebih banyak informasi. Saya tahu bahwa ada beberapa permintaan kami yang mereka katakan tengah dipertimbangan kepada kami,” kata kepala IIMM Nicholas Koumjian kepada pers di New York.

Editor:
laksanaas
Bagikan