Gandeng Facebook, Tim PBB Kumpulkan Bukti Kejahatan Junta Myanmar
PBB bekerja sama dengan Facebook menghimpun data dan bukti kekerasan di Myanmar. Ini berkaitan dengan kasus dugaan kejahatan kemanusiaan oleh rezim militer terhadap warga sipil.
NEW YORK, SABTU — Mekanisme Investigasi Independen untuk Myanmar oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa atau Independent Investigative Mechanism for Myanmar (IIMM) meminta dukungan lebih besar dari perusahaan teknologi Facebook guna mengumpulkan lebih banyak bukti kejahatan kemanusiaan paling serius di Myanmar dalam satu dasawarsa terakhir. Bukti awal yang dikumpulkan secara khusus sejak militer merebut kekuasaan di Myanmar pada 1 Februari 2021 menunjukkan terjadinya serangan yang luas dan sistematis terhadap warga sipil.
”Kami mulai terlibat dengan Facebook segera setelah kami dibentuk pada 2019. Mereka telah bertemu dengan kami secara teratur. Kami telah menerima beberapa (informasi data), tetapi tentu saja tidak semua yang kami minta. Kami terus bernegosiasi dengan mereka dan sebenarnya saya berharap kami akan menerima lebih banyak informasi. Saya tahu bahwa ada beberapa permintaan kami yang mereka katakan tengah dipertimbangan kepada kami,” kata kepala IIMM Nicholas Koumjian kepada pers di New York.