Teori Konspirasi Itu Candu dan Destruktif, Dua Kisah Radikalisasi di AS dan Pakistan
Tingkat kepuasan para penganut teori konspirasi atas keyakinan dan tindakan mereka seperti ketergantungan pada obat. Semakin lama, semakin banyak obat yang harus dikonsumsi untuk mendapatkan efeknya.
Kemarahan atas kondisi sekitar, perlakuan tidak adil, dan perasaan bahwa segala sesuatu hanya dapat diperbaiki melalui tindakan sesegera mungkin sekaligus dengan kekerasan. Hal-hal itu cenderung memotivasi orang-orang yang terseret ke arah ekstremisme, apa pun ideologinya, motif keagamaan atau politik yang mendasari, dan lingkungan geografisnya. Salah satu pemicu utamanya adalah meluasnya teori konspirasi.
Kondisi itu tergambar dalam analisis yang dilakukan The Associated Press (AP) lewat studi kasus radikalisasi di dua benua dengan konteks sosial yang berbeda: Amerika dan Asia.