logo Kompas.id
InternasionalAkun Palsu Jadi Perpanjangan...
Iklan

Akun Palsu Jadi Perpanjangan Tangan Junta Myanmar

Junta militer Myanmar membuat akun-akun palsu di ruang media sosial untuk melawan kelompok-kelompok antikudeta dan junta. Ratusan tentara dikerahkan untuk menyebarkan doktrin dan pesan junta militer.

Oleh
Luki Aulia
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/botmrQEl4XBKNlDR71M1DtTsZ3w=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F04%2Fcfd7c5e4-c5dd-4d9d-b725-56e367ccd145_jpeg.jpg
AP

Pengunjuk rasa memberikan salam tiga jari sambil membentangkan spanduk bertuliskan ”Serangan Yangon akan mengalahkan semua musuh” saat berunjuk rasa menentang kudeta militer di Yangon, Myanmar, Senin (26/4/2021) waktu setempat. Para aktivis prodemokrasi Myanmar kecewa karena pemimpin junta militer tidak memenuhi rekomendasi ASEAN untuk membebaskan tahanan politik dan segera mengakhiri krisis.

Konflik Myanmar rupanya tidak hanya terjadi di jalanan, tetapi juga sampai ke ruang-ruang media sosial. Bahkan, lebih riuh karena saling serang dan cela antar-netizen. Untuk menutupi identitas aslinya, rupanya junta militer malah memakai akun palsu untuk mencela lawan dan menyebarkan doktrin mereka saat menggulingkan kekuasaan.

Alasan yang disebar ialah demi menyelamatkan bangsa dari kecurangan pemilu. Untuk melancarkan misinya, junta militer memakai akun-akun palsu. Langkah itu dipilih karena media sosial terbesar di Myanmar, Facebook, memblokir akses junta pascakudeta 1 Februari 2021.

Editor:
Bonifasius Josie Susilo H
Bagikan