Akun Palsu Jadi Perpanjangan Tangan Junta Myanmar
Junta militer Myanmar membuat akun-akun palsu di ruang media sosial untuk melawan kelompok-kelompok antikudeta dan junta. Ratusan tentara dikerahkan untuk menyebarkan doktrin dan pesan junta militer.
Konflik Myanmar rupanya tidak hanya terjadi di jalanan, tetapi juga sampai ke ruang-ruang media sosial. Bahkan, lebih riuh karena saling serang dan cela antar-netizen. Untuk menutupi identitas aslinya, rupanya junta militer malah memakai akun palsu untuk mencela lawan dan menyebarkan doktrin mereka saat menggulingkan kekuasaan.
Alasan yang disebar ialah demi menyelamatkan bangsa dari kecurangan pemilu. Untuk melancarkan misinya, junta militer memakai akun-akun palsu. Langkah itu dipilih karena media sosial terbesar di Myanmar, Facebook, memblokir akses junta pascakudeta 1 Februari 2021.