logo Kompas.id
β€Ί
Internasionalβ€ΊKudeta Militer Akhiri Transisi...
Iklan

Kudeta Militer Akhiri Transisi Demokrasi Sudan dengan Kekacauan

Kudeta militer di Sudan kali ini terjadi setelah berminggu-minggu muncul ketegangan antara aparat militer dan tokoh-tokoh sipil yang berbagi kekuasaan dalam pemerintahan. Unjuk rasa menentang kudeta diwarnai bentrokan.

Oleh
Pascal S Bin Saju
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/MN7MolP8l1hEc97sh5al2OOMbV0=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F10%2FTOPSHOT-SUDAN-UNREST-POLITICS_99817092_1635171779.jpg
PHOTO BY AFP

Massa pengunjuk rasa di Sudan menggunakan batubata dan membakar ban untuk memblokade salah satu jalan utama di Khartoum, ibu kota negara itu, untuk memprotes kudeta militer terhadap pemerintahan transisi demokrasi, Senin, 25 Oktober 2021.

KHARTOUM, SENIN β€” Transisi demokrasi di Sudan kembali dihentikan oleh kudeta militer, Senin (25/10/2021). Proses transisi baru berjalan 2,5 tahun sejak penggulingan terhadap pemerintahan tangan besi Presiden Omar al-Bashir. Perdana menteri dan sejumlah pejabat tinggi pemerintahan transisi ditahan. PBB, organisasi regional, negara-negara, dan aktivis mengecam kudeta tersebut.

Pemimpin kudeta, Jenderal Abdel Fattah al-Burhan, langsung memberlakukan keadaan darurat, membubarkan pemerintahan transisi demokratis, dan mengumumkan pembentukan pemerintahan baru. Pengumuman itu disampaikan setelah militer menahan para pemimpin sipil pemerintahan transisi, termasuk Perdana Menteri Abdalla Hamdok.

Editor:
Fransisca Romana
Bagikan