logo Kompas.id
β€Ί
Internasionalβ€ΊPerlawanan Perempuan...
Iklan

Perlawanan Perempuan Afghanistan dari Salon Kecantikan

Sejak Taliban berkuasa, segala kebebasan yang pernah ada memudar. Begitu pula kebebasan perempuan. Salon kecantikan menjadi satu-satunya tempat perempuan bisa mengekspresikan diri dan berkumpul.

Oleh
Luki Aulia
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/anMu3OcPWarWpdd5wtILZzbEUS4=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F09%2Ffe4484b4-0610-4993-b7b3-84c0ca8a854e_jpeg.jpg
AFP/BULENT KILIC

Keraguan atas janji Taliban terbukti ketika Taliban mengumumkan pemerintahan, Selasa (7/9). Selain tidak mewakili keberagaman etnis di Afghanistan, pemerintahan yang terbentuk juga tidak menyertakan perwakilan perempuan. Tokoh-tokoh yang duduk di dalam pucuk pemerintahan dinilai konservatif.

Sejak kelompok Taliban kembali berkuasa di Afghanistan pertengahan Agustus lalu, rakyat Afghanistan takut waktu akan kembali ke masa lalu. Persisnya pada periode 1996-2001 ketika Taliban berkuasa di negara itu. Saat itu, kepemimpinan represif menjadi horor bagi masyarakat. Ini terutama dialami kaum perempuan.

Semua hal terkait perempuan diatur ketat. Perempuan, misalnya, tidak boleh bekerja di luar rumah. Perempuan juga tidak boleh sekolah. Soal pakaian kaum perempuan saja, penguasa mengaturnya. Perempuan menjadi obyek aturan penguasa dengan hukuman yang keterlaluan.

Editor:
Bagikan