Menlu Malaysia: Evaluasi Prinsip Non-intervensi ASEAN
Prinsip non-intervensi membuat langkah ASEAN tidak efektif membantu penyelesaian krisis kemanusiaan di Myanmar. Muncullah gagasan untuk mengevaluasi prinsip tersebut.
KUALA LUMPUR, KAMIS βMenteri Luar Negeri Malaysia Saifuddin Abdullah menyatakan, ASEAN harus mengevaluasi prinsip non-intervensi atau tidak mencampuri urusan domestik sesama negara anggota ASEAN. Gagasan ini dilontarkan mengingat krisis Myanmar yang terus memburuk.
Sejak kudeta junta militer terhadap pemerintahan hasil pemilihan umum di Myanmar per 1 Februari 2021, kekerasan dan krisis terus berlarut-larut di negara itu. Sedikitnya 1.200 warga sipil tewas dalam unjuk rasa dan perlawanan terhadap junta. Konsensus ASEAN yang disepakati di Jakarta per akhir April terbukti tak efektif.