logo Kompas.id
InternasionalParadoks Pemerintahan Taliban
Iklan

Paradoks Pemerintahan Taliban

Pemerintahan Taliban di Afghanistan sebenarnya sedang butuh pengakuan dan bantuan internasional. Namun, sejumlah langkah mereka tak klop dengan harapan publik dunia. Taliban tengah mempersulit diri dan warga Afghanistan.

Oleh
Pascal S Bin Saju
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/PEe6mcqy5WE57jZwxTQZCI_v3bE=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F10%2FRussia-Afghanistan_99711943_1634744920.jpg
AP PHOTO/ALEXANDER ZEMLIANICHENKO, POOL

Pejabat Taliban, Abdul Salam Hanafi (tengah), dan para anggota delegasi politik kelompok Taliban menghadiri perundingan yang diikuti perwakilan Afghanistan di Moskwa, Rusia, Rabu (20/10/2021).

Terbetik kabar bahwa Taliban, penguasa Afghanistan saat ini, menjanjikan hadiah sebidang tanah kepada keluarga pengebom bunuh diri yang pernah menarget tentara pemerintahan lama Afghanistan dan sekutunya dari negara-negara Barat, termasuk Amerika Serikat, pada masa perlawanan senjata. Janji itu disampaikan penjabat Menteri Dalam Negeri Taliban Sirajuddin Haqqani kepada puluhan anggota keluarga pengebom bunuh diri yang berkumpul di sebuah hotel di Kabul, Senin (18/10/2021) malam.

Juru bicara Kemendagri Taliban, Saeed Khosty, dalam cuitannya di Twitter, Selasa (19/10/2021), menyebutkan, janji itu datang dari Haqqani. Salah satu pemimpin jaringan Haqqani, faksi paling keras di tubuh Taliban, itu memuji pengorbanan ”para martir dan Mujahidin”—merujuk pada anggota-anggota Taliban yang tewas dalam serangan bunuh diri.

Editor:
samsulhadi
Bagikan