logo Kompas.id
InternasionalMeski Akui Hanya Satu China,...
Iklan

Meski Akui Hanya Satu China, AS Terus Perkuat Hubungan dengan Taiwan

Amerika Serikat selama ini menghormati ”kebijakan satu-China”, mengakui hanya Republik Rakyat China. Namun, AS tetap menjalin hubungan baik dan kian kuat dengan Taiwan.

Oleh
Pascal S Bin Saju
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/UYqSOR6wA8H05dy6N1O9eKmIDTk=/1024x819/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F09%2FFILES-COMBO-US-CHINA-DIPLOMACY-POLITICS-BIDEN-XI_98907041_1632329711.jpg
AFP/NICOLAS ASFOURI DAN NICHOLAS KAMM

Gabungan gambar ini dibuat pada 8 Juni 2021. Presiden China Xi Jinping (kiri) saat menghadiri upacara penyambutan Presiden Bulgaria Rumen Radev di Beijing pada 3 Juli 2019. Presiden AS Joe Biden (kanan) saat berbicara di Gedung Putih di Washington pada 17 Mei 2021.

WASHINGTON DC, RABU — Di tengah terus menguatnya tekanan China terhadap Taiwan belakangan ini, Presiden AS Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping sepakat mematuhi perjanjian Taiwan. Di sisi lain, meskipun mengakui hanya satu China, AS terus memperkuat hubungan di berbagai bidang dengan Taiwan.

Tidak dijelaskan apa itu ”perjanjian Taiwan” yang disebutkan Biden. Namun, media dan pengamat menduga, frasa itu merujuk pada kebijakan satu-China (one-China policy) yang selama ini menjadi landasan AS membangun hubungan diplomatiknya dengan China. Washington selama ini menghormati ”kebijakan satu-China”, yakni mengakui negara Republik Rakyat China. Hubungan AS-China terikat oleh Taiwan Relations Act.

Editor:
Bonifasius Josie Susilo H
Bagikan