logo Kompas.id
โ€บ
Internasionalโ€บHak Paten Vaksin Covid-19...
Iklan

Hak Paten Vaksin Covid-19 Dikunci, Imunitas Global Masih Lama

Ketimpangan vaksinasi Covid-19 di dunia masih diselesaikan dengan cara donasi dosis. Sementara alih teknologi dan penangguhan hak paten yang lebih efektif tetap digantung.

Oleh
BENNY D KOESTANTO dan CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/4xpg8zS9NpqocmO1mhO8lIiN7bs=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F09%2FUS-PRESIDENT-BIDEN-HOLDS-VIRTUAL-COVID-SUMMIT-FROM-WHITE-HOUSE-_99157318_1632407885.jpg
ALEX WONG/GETTY IMAGES/AFP

Dari Auditorium Pengadilan Selatan di Gedung Kantor Eksekutif Eisenhower, Rabu (22/9/2021) di Washington, DC, Presiden Amerika Serikat Joe Biden berpidato pada KTT Covid-19 Global yang digelar virtual.  (Alex Wong/Getty Images/AFP)

NEW YORK, RABU - Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT Covid-19 Global yang digelar secara virtual dan dipimpin Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, Rabu (22/9/2021), tidak memberikan solusi efektif terhadap ketimpangan vaksinasi Covid-19 di dunia. Kebijakan sejumlah negara kaya adalah meningkatkan komitmen donasi vaksin ke negara- negara miskin.

Sekalipun langkah itu bermanfaat, tetapi tidak efektif untuk mengejar ketimpangan vaksinasi Covid-19 di dunia. Saat ini, sekitar 80 persen warga di negara berpenghasilan menengah-atas dan tinggi telah menerima setidaknya satu dosis vaksin Covid-19. Sementara hanya 1,8 persen warga di negara berpenghasilan rendah yang telah divaksinasi, setidaknya satu dosis. Dari 5,7 miliar dosis yang telah diberikan secara global, hanya 2 persen yang disalurkan pada warga di Afrika.

Editor:
laksanaas
Bagikan