FotografiFoto CeritaSurutnya Sungai Parana
AFP/JUAN MABROMATA

Surutnya Sungai Parana

Sungai Parana yang merupakan sungai terpanjang kedua di Amerika Selatan telah turun ke level terendah sejak 1940-an hingga memengaruhi pelayaran niaga, PLTA, perikanan, pariwisata, serta suplai air minum dan pertanian

Oleh
RIZA FATHONI
· 1 menit baca

Sungai Parana, sungai terpanjang kedua di Amerika Selatan, telah surut ke level terendah sejak 1940-an. Fenomena ini membuat para pencinta lingkungan dan pakar khawatir bahwa ini dampak dari perubahan iklim.

Surutnya air sungai sangat drastis hingga memengaruhi pelayaran komersial, pembangkit listrik, perikanan, pariwisata, suplai air minum, dan irigasi pertanian. Dampak surutnya air di sungai ini bahkan meluas ke perubahan topografi, tanah, dan komposisi mineral air sungai. Para ahli masih ragu jika ini adalah bagian dari siklus alam ataukah efek perubahan iklim.

https://cdn-assetd.kompas.id/geoOARMkrhit6sHHyd360Q_EkmQ=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F09%2F732b315c-8d2f-4dad-8cfb-44500b000ac8_jpg.jpg
AFP/JUAN MABROMATA

Pemandangan udara dermaga di bantaran Sungai Parana yang hampir kering dengan ketinggian airnya mencapai titik terendah dalam sejarah di dekat Rosario, Santa Fe, Argentina, Sabtu (21/8/2021).

Memuat data...
Memuat data...