Iklan
Cadangan Devisa Menipis, Sri Lanka Darurat Pangan
Pandemi Covid-19 kian membuka persoalan struktural Sri Lanka yang disebabkan defisit perdagangan. Saat ini, cadangan devisa Sri Lanka menipis. Pemerintah pun menghentikan beberapa impor, termasuk produk pangan.
KOLOMBO, RABU — Pemerintah Sri Lanka mengumumkan bahwa negara berpenduduk 21 juta jiwa itu dalam situasi darurat pangan. Ini terjadi karena pemerintah terpaksa membatasi impor, termasuk pangan, menyusul cadangan valuta asing pada bank-bank di negara itu menipis.
”Sekarang kita semua harus berhemat. Pengelolaan pangan dan kebutuhan pokok akan dilakukan dengan saksama,” kata Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa, Rabu (31/8/2021). Ia juga mengumumkan penunjukkan salah seorang petinggi militer untuk mengawasi peredaran pangan.