logo Kompas.id
β€Ί
Internasionalβ€ΊAkibat Perubahan Iklim, Banjir...
Iklan

Akibat Perubahan Iklim, Banjir Bakal Lebih Sering Landa Eropa

Hujan lebat yang memicu banjir besar, sebagaimana melanda sejumlah wilayah di Jerman dan Belgia, Juli lalu, berpeluang terjadi di wilayah-wilayah lain di Eropa. Intensitasnya lebih tinggi, arealnya lebih luas.

Oleh
BENNY D KOESTANTO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Owps22Njo9-cxAUYgPzN_bnah78=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F07%2F4ce499fe-3f34-4449-a2bb-c81bb6b9ed23_jpg.jpg
AFP/BERND LAUTER

Warga mengamankan barang-barang di dekat puing-puing rumah yang hancur akibat banjir di Schuld, dekat Bad Neuenahr, Jerman, Kamis (15/7/2021). Negara Bagian Rhineland-Palatinate dan North Rhine-Westphalia (NRW) di wilayah Jerman bagian barat menjadi wilayah yang terdampak paling parah karena dampak cuaca buruk yang menghantam wilayah Eropa.

BERLIN, SELASA β€” Publik global dikejutkan dengan banjir bandang di Jerman dan Belgia Juli lalu. Sedikitnya 190 orang tewas dalam banjir parah yang melanda bagian barat Jerman dan 38 orang lainnya di wilayah Wallonia, selatan Belgia. Kini, publik diingatkan bahwa bencana serupa berpeluang terjadi dengan intensitas yang lebih tinggi dan cakupan areal yang lebih luas, yakni merata di Benua Eropa. Ini merupakan konsekuensi dari fenomena perubahan iklim global.

Merujuk studi terbaru World Weather Attribution (WWA) yang melibatkan 39 ilmuwan yang dirilis pada Selasa (24/8/2021), curah hujan tinggi yang mencatatkan rekor sekaligus memicu banjir mematikan di Eropa Barat pada Juli berpeluang terjadi 1,2-9 kali lebih sering akibat perubahan iklim yang disebabkan manusia.

Editor:
laksanaas
Bagikan