logo Kompas.id
InternasionalDari ”Vaksin Angin” hingga...
Iklan

Dari ”Vaksin Angin” hingga Vaksin Palsu, Modus-modus Penipuan dalam Vaksinasi

Kejahatan pemalsuan vaksin Covid-19 kian marak karena meningkatnya permintaan, sementara stok vaksin terbatas. Permintaan akan kartu vaksin pun tinggi karena kini menjadi kartu sakti untuk bergerak lebih bebas.

Oleh
Luki Aulia
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/nDXPwzjOqh3AQt1cQ61YQNHDgY0=/1024x676/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F03%2F50e6dff5-8c3e-4a37-89a2-7120debbba8e_jpg.jpg
arsip interpol

Kepolisian Afrika Selatan menggerebek sebuah gudang di Germiston, sebelah timur Johannesburg, yang menjadi basis operasi sebuah jaringan distribusi vaksin Covid-19 palsu, seperti diumumkan oleh Interpol, 3 Maret 2021. Otoritas menyita 400 ampul vaksin palsu dan menangkap 4 tersangka.

Seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan vaksin Covid-19 dan sertifikat atau kartu vaksin Covid-19 sebagai kartu sakti untuk bisa bergerak bebas ke mana saja, kejahatan pemalsuan vaksin ataupun kartu itu marak di banyak negara. Tingginya kebutuhan atas kedua hal itu membuat ada saja individu atau kelompok yang mencoba memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan.

Namun, selain dua persoalan itu, muncul pula masalah lain yang juga sama-sama mencemaskan. Belakangan ini, warganet di Malaysia dan Brasil dihebohkan oleh foto dan video perawat atau sukarelawan yang menyuntikkan alat suntik kosong dan perawat yang menyuntikkan hanya separuh dosis vaksin Covid-19. Video ini viral serta memicu protes dan kemarahan dari masyarakat kedua negara.

Editor:
samsulhadi
Bagikan