vaksin Covid-19
Asia Tenggara, Medan Tempur Diplomasi Vaksin China-AS
Perang diplomasi vaksin antara China dan Amerika Serikat terus berlangsung. Di Asia Tenggara, China telah mendistribusikan 190 juta dosis. Sementara Amerika Serikat 23,8 juta dosis.
![https://assetd.kompas.id/9Gm6vmytq4drqCQ1yQO9Yq99_kE=/1024x682/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F08%2FTOPSHOT-THAILAND-HEALTH-VIRUS_98242084_1628177121.jpg](https://assetd.kompas.id/9Gm6vmytq4drqCQ1yQO9Yq99_kE=/1024x682/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F08%2FTOPSHOT-THAILAND-HEALTH-VIRUS_98242084_1628177121.jpg)
Warga antre untuk menerima vaksin Covid-19 dari merek Sinovac di Rumah Sakit Narathiwat, Provinsi Narathiwat, Thailand, Kamis (5/8/2021). (Photo by Madaree TOHLALA / AFP)
SINGAPURA, KAMIS – Menjelang pertemuan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken, dengan para menteri luar negeri Asosiasi Negara-negara Asia Tenggara atau ASEAN, diplomasi vaksin menjadi topik pembicaraan nomor satu. Amerika Serikat dan China sama-sama berusaha menempatkan diri sebagai penolong ASEAN dalam mengatasi pandemi Covid-19.
Rapat antara Blinken dan menteri-menteri luar negeri ASEAN direncanakan digelar Rabu pekan depan. Dilansir dari harian Nikkei, Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mengirimkan pernyataan tertulis mereka mengenai diplomasi vaksin, Kamis (5/8/2021).
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 4 dengan judul "ASEAN, Medan Tempur Diplomasi Vaksin China-AS".
Baca Epaper Kompas