logo Kompas.id
β€Ί
Internasionalβ€ΊDunia Gagal Atasi Akar Masalah...
Iklan

Dunia Gagal Atasi Akar Masalah Perubahan Iklim

Pemerintah dan negara konsisten gagal mengatasi penyebab utama perubahan iklim, yaitu eksploitasi bumi secara berlebihan. Iklim sudah memperlihatkan perilaku yang mengejutkan dan tidak terduga.

Oleh
Mahdi Muhammad
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/HqYGIE6F8zJl-kqiQ33HEBdSjWs=/1024x614/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F02%2F528eb12f-f807-4ba5-8bd8-dab5861170e5_jpg-e1612757125983.jpg
AP PHOTO

Proyek pembangkit listrik tenaga air Dhauliganga di Desa Reni, wilayah Distrik Chamoli, Negara Bagian Uttarakhand, India, setelah banjir bandang akibat bagian gletser Himalaya yang runtuh menerjang kawasan tersebut. Perubahan iklim dan pemanasan global diperkirakan turut berkontirbusi dalam menyebabkan cairnya gletser.

LONDON, RABU β€” Negara dinilai secara berulang menunjukkan kegagalan dalam mengatasi akar masalah utama perubahan iklim, yaitu eksploitasi bumi secara berlebihan. Lonjakan bencana alam mahadahsyat yang belum pernah terjadi sebelumnya, mulai dari banjir di Amerika Selatan dan Asia Tenggara, gelombang panas dan kebakaran hutan yang masif di Australia dan Amerika Serikat, hingga angin topan yang menghancurkan di Afrika dan Asia Selatan, menurut para ilmuwan menjadi bukti bahwa titik kritis iklim sudah semakin dekat.

Dari 31 tanda vital yang digunakan untuk mengukur kunci kesehatan planet, seperti emisi gas rumah kaca, ketebalan gletser, luasan es laut, dan penggundulan hutan, para ilmuwan menemukan 18 indikator telah mencapai rekor tertinggi atau terendah. Meski ada penurunan polusi terkait menurunnya mobilitas warga selama pandemi, misalnya, tingkat CO2 (karbon dioksida) dan metana di atmosfer tidak mengalami penurunan dan bahkan mencapai titik tertinggi sepanjang masa pada tahun 2021.

Editor:
Fransisca Romana
Bagikan