Cinta Bersemi di Tengah Kobaran Api Revolusi
Gerakan prodemokrasi di Myanmar menyita waktu dan perhatian sebagian besar warga, termasuk para pemuda yang menjadi motor gerakan. Di tengah gelora perjuangan mereka, kisah cinta pun turut mewarnainya.
Perjuangan antikudeta Myanmar membawa banyak kisah. Tak hanya kisah sedih dan amarah, tetapi juga kisah kasih yang terjalin di antara anak-anak muda yang ikut berunjuk rasa.
Sejak kudeta militer di Myanmar terjadi, Februari lalu, denyut kehidupan masyarakat di sejumlah kota hampir tidak ada. Apalagi dinamika kehidupan anak muda seperti pada umumnya di negara-negara lain. Bar, kafe, dan restoran yang biasanya menjadi tempat nongkrong anak-anak muda pun tutup. Kampus-kampus sepi dari mahasiswa. Komunikasi antar-anak muda pun semakin susah karena banyak aplikasi yang terganggu gara-gara junta militer memblokir jaringan internet.