Ujian di Vienna Setelah Pilpres Iran
Perhatian dunia kini tertuju pada perundingan di Vienna, Austria, setelah kandidat kubu konservatif terpilih menjadi presiden Iran. Jangan sampai perundingan itu terbengkalai.
Terpilihnya Ebrahim Raisi, kandidat dari kubu konservatif, sebagai presiden baru Iran tidak mengejutkan. Ia terpilih menggantikan sosok reformis-moderat, Hassan Rouhani, dengan dukungan 17,8 juta suara (62 persen) dari 28,6 juta suara. Angka partisipasi pemilih rendah, 48,8 persen, dari sekitar 59 juta warga yang berhak memilih.
Kemenangan Raisi dan rendahnya partisipasi warga sudah diperkirakan jauh hari. Proses seleksi bakal calon oleh Dewan Garda Konstitusi, yang beranggotakan 12 ulama dan hakim, serta apatisme sebagian warga Iran terhadap pemilu akibat memburuknya ekonomi negara itu setelah jatuhnya kembali sanksi Amerika Serikat turut memuluskan jalan Raisi.