Positif Menyikapi Keputusan soal Haji
Pemerintah Arab Saudi telah memutuskan ibadah haji tahun ini hanya diikuti warga di negaranya. Keputusan itu perlu disikapi positif di tengah pandemi saat ini.
Keputusan dari Tanah Suci pada akhir pekan lalu itu mengakhiri ketidakpastian—semestinya juga kegaduhan di Tanah Air—mengenai penyelenggaraan ibadah haji tahun ini. Saat Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas pada 3 Mei lalu mengumumkan pembatalan calon jemaah haji asal Indonesia, sontak muncul reaksi pro dan kontra.
Pihak yang pro bisa memahami alasan faktor kesehatan, keselamatan calon jemaah haji, dan ketidakpastian kuota haji dari Arab Saudi. Sebaliknya yang kontra mempertanyakan sejumlah hal, dari keberanian pemerintah mengambil keputusan sebelum Arab Saudi hingga keseriusan diplomasi Indonesia ke negara tersebut.