logo Kompas.id
InternasionalMeski Tidak Terlibat Perang...
Iklan

Meski Tidak Terlibat Perang Dingin, NATO Terancam Kebangkitan China

Meski tidak sedang terlibat Perang Dingin baru dengan China, NATO melihat kebangkitan militer China sebagai ancaman.

Oleh
Pascal S Bin Saju
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/qcMSHryfcc13VqP2csphxajaADE=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F06%2FBELGIUM-EU-NATO-SUMMIT_96901380_1623676923.jpg
OLIVIER MATTHYS/POOL/AFP

Sejumlah kepala negara, seperti Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen (kanan), PM Inggris Boris Johnson (tengah kanan), PM Belanda Mark Rutte (tengah kiri), dan PM Kanada Justin Trudeau (kiri), tiba di ruang pertemuan tingkat tinggi atau KTT NATO di Brussels, Belgia, 14 Juni 2021. Para pemimpin NATO ini risau dengan ancaman Rusia dan kebangkitan militer China.

BRUSSELS, SENIN — Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO yang menggelar pertemuan tingkat tinggi di Brussels, Belgia, Senin (14/6/2021), tidak sedang memasuki era Perang Dingin baru dengan China. Namun, para pemimpin NATO melihat kebangkitan China memberikan risiko keamanan bagi aliansi 30 negara itu.

Sekretaris Jenderal NATOJens Stoltenberg menggambarkan KTT NATO, yang dihadiri Presiden Amerika Serikat Joe Biden untuk pertama kalinya, sebagai ”momen penting”. Stoltenberg menegaskan, tidak ada Perang Dingin baru dengan China, tetapi NATO harus mengantisipasi kebangkitan militer Beijing.

Editor:
Bonifasius Josie Susilo H
Bagikan