Permukiman yang Memisahkan Amerika
Isu kesetaraan terkait erat dengan akses warga terhadap tempat tinggal mereka. Warga yang kurang beruntung secara ekonomi lebih sulit menemukan tempat tinggal berkualitas tinggi dengan aneka peluang dan kesempatan.
Pembahasan soal disparitas rasial di Amerika Serikat kembali menghangat dalam beberapa waktu terakhir. Gelombangnya terus beralur sejak tragedi tewasnya warga kulit hitam, George Floyd Jr, oleh seorang polisi Minneapolis pada Mei 2020. Belakangan serangan terhadap warga AS keturunan Asia meningkat, diduga karena dipicu sentimen yang muncul akibat pandemi Covid-19. Mantan Presiden Donald Trump yang menyebut virus korona tipe baru pembawa Covid-19 sebagai virus China diduga ikut menyulut sentimen itu.
Media The Economist pada awal Juni lalu menurunkan laporan soal akses warga terhadap kawasan permukiman yang membuat warga AS keturunan Afrika dan Amerika Latin tersegregasi dari warga kulit putih kebanyakan. Digambarkan soal perbedaan potret kehidupan warga kulit putih dengan warga kulit hitam. Misalnya, penduduk kulit hitam umumnya memiliki harapan hidup dan pencapaian tingkat pendidikan yang lebih rendah dibandingkan tetangga kulit putih mereka.