logo Kompas.id
β€Ί
Internasionalβ€ΊMenjaga Marwah ASEAN
Iklan

Menjaga Marwah ASEAN

Lambannya ASEAN dan Myanmar mengimplementasikan lima butir konsensus KTT di Jakarta mendesak diperlukannya langkah bersama. Peran Indonesia dan komitmen kolektif diperlukan.

Oleh
B Josie Susilo Hardianto
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/yjcSa2sG6duqUkOeDssjamVMMQo=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F06%2FFILES-MYANMAR-POLITICS-MILITARY-GUERRILLA_96682684_1622938901.jpg
STR / AFP

Foto yang diambil pada Mei 2021 ini memperlihatkan seorang aktivis anti-kudeta mengarahkan senapannya dalam sebuah latihan militer di sebuah kamp pelatihan milisi Karen National Union (KNU) di sebuah tempat di Negara Bagian Karen.

Mengikuti kabar terkini tentang Myanmar membuat hati berdesir. Setidaknya ada dua hal utama yang menyedot perhatian dan energi. Pertama, kekerasan yang terus berlanjut, bahkan semakin masif, dan kedua keengganan junta militer mengimplementasikan kelima butir konsensus yang telah disepakati bersama dengan ASEAN.

Kelima butir kesepakatan itu adalah, pertama, menghentikan segera kekerasan dan semua pihak menahan diri. Kedua, dimulainya dialog konstruktif di antara semua pihak terkait guna mencari solusi damai untuk kepentingan rakyat. Ketiga, utusan khusus dari Ketua ASEAN akan memfasilitasi mediasi dengan dibantu Sekretaris Jenderal ASEAN. Keempat, ASEAN akan memberikan bantuan kemanusiaan melalui Pusat Koordinasi ASEAN untuk Bantuan Kemanusiaan pada Penanggulangan Bencana. Kelima, utusan khusus dan delegasi akan mengunjungi Myanmar untuk bertemu dengan semua pihak terkait (Kompas.id, Jumat, 11/6/2021).

Editor:
Bonifasius Josie Susilo H
Bagikan