logo Kompas.id
InternasionalNegara-negara G-7 Tandingi...
Iklan

Negara-negara G-7 Tandingi Proyek Infrastruktur China

Negara anggota Kelompok Tujuh menyusun skema infrastruktur global ”tandingan” Inisiatif Sabuk dan Jalan China. Mereka berjanji membantu kekurangan dana 40 triliun dollar AS yang dibutuhkan negara berkembang tahun 2035.

Oleh
Luki Aulia
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/lzOjasajhVyZrUhj6QoO1BpWC4g=/1024x681/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F06%2FBRITAIN-G7-SUMMIT_96855001_1623519404.jpg
LEON NEAL / POOL / AFP

Pemimpin negara-negara anggota G-7 dan mitra mereka, yaitu (dari tengah, searah jarum jam) PM Inggris Boris Johnson, Presiden AS Joe Biden, Presiden Perancis Emmanuel Macron, PM Kanada Justin Trudeau, PM Jepang Yoshihide Suga, Presiden Dewan Eropa Charles Michel, PM Italia Mario Draghi, PM Australia Scott Morrison, Kanselir Jerman Angela Merkel, Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in, mengikuti KTT G-7 di Carbis Bay, Cornwall, Inggris, Sabtu (12/6/2021).

CARBIS BAY, SABTU — Negara-negara kaya anggota Kelompok Tujuh atau G-7 menyusun skema infrastruktur global baru sebagai ”tandingan” atas Prakarsa Sabuk dan Jalan China. Amerika Serikat juga mendorong negara-negara G-7 lainnya, yakni Inggris, Kanada, Perancis, Jerman, Italia, dan Jepang, untuk menindak tegas China terkait praktik kerja paksa di wilayah Xinjiang. Kritik G-7 terhadap China itu diusulkan masuk dalam komunike bersama.

Rencana skema baru infrastruktur global G-7, yang diberi nama ”Membangun Kembali Dunia yang Lebih Baik” (Build Back Better World/B3W) tersebut diadopsi pada hari kedua Konferensi Tingkat Tinggi G-7 di Cornwall, Inggris, Sabtu (12/6/2021).

Editor:
samsulhadi
Bagikan