logo Kompas.id
InternasionalKonsensus ASEAN Macet,...
Iklan

Konsensus ASEAN Macet, Indonesia Perlu Lebih Proaktif

Seiring macetnya implementasi konsensus ASEAN, krisis kemanusiaan dan politik di Myanmar terus berlanjut dan makin parah. Untuk itu, pengamat menilai Pemerintah Indonesia perlu lebih proaktif menjalankan diplomasi.

Oleh
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/jaeXer8V_YqwPEZn5JcUUzhZC_s=/1024x1365/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F04%2FIMG-20210424-WA0041_1619248114.jpg
BPMI SEKRETARIAT PRESIDEN

Panglima Angkatan Bersenjata Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (24/4/2021). Bersama dengan para pemimpin negara-negara anggota ASEAN lain, ia datang ke Indonesia untuk mengikuti ASEAN Leader’s Meeting yang digelar khusus untuk membahas krisis Myanmar.

JAKARTA, KOMPAS — Seiring dengan macetnya implementasi konsensus ASEAN, krisis kemanusiaan dan politik di Myanmar terus berlanjut dan semakin parah. Guna mempercepat pelaksanaan konsensus sekaligus pemulihan demokrasi di Myanmar, sejumlah pakar mendorong Pemerintah Indonesia untuk memimpin upaya diplomasi ASEAN dalam penyelesaian krisis Myanmar.

”Indonesia bisa mengusulkan para diplomat atau eminent personalities yang memiliki rekam jejak berdiplomasi dengan Myanmar. Kita memiliki tokoh diplomasi memiliki perhatian besar pada demokratisasi di kawasan, seperti mantan Menteri Luar Negeri RI Marty Natalegawa dan Hassan Wirajuda,” kata Muhammad Rum yang mendalami studi Asia Tenggara, ASEAN, dan kerja sama internasional di Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada, Kamis (10/6/2021).

Editor:
laksanaas
Bagikan