logo Kompas.id
β€Ί
Internasionalβ€ΊSwiss Kemungkinan Larang...
Iklan

Swiss Kemungkinan Larang Pemakaian Pestisida Sintetis

Swiss akan menggelar referendum terkait pelarangan pestisida sintetis dalam pertanian. Jika kebijakan ini disahkan, Swiss menjadi negara pertama di Eropa yang agrikulturnya murni organik.

Oleh
Laraswati Ariadne Anwar
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Rpq1HDlWtZir6wEyRu4tkGH7cN4=/1024x681/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F06%2F000_9BE7NA_1623074788.jpg
PHOTO BY FABRICE COFFRINI / AFP

Dalam foto yang diambil pada 29 April 2021 ini menunjukkan poster dalam bahasa Perancis tentang penolakan atas inisiatif fitosanitari dalam pertanian. Swiss akan menggelar pemungutan suara pada 23 Juni 2021 untuk pelarangan penggunaan pestisida sintetis dalam pertanian dan peternakan.

BERN, SENIN β€” Suasana di Swiss kian memanas menjelang diadakannya referendum atau pemungutan suara nasional terkait pemakaian pestisida sintetis untuk pertanian dan peternakan negara di Pegunungan Alpen. Apabila mayoritas penduduk memutuskan agar pemerintah menghentikan penggunaan pestisida sintetis, akan ada masa transisi selama 10 tahun. Akan tetapi, hal ini diperkirakan alot dilakukan karena komunitas pertanian dan peternakan opininya terbelah mengenai isu tersebut.

Referendum ini merupakan tindak lanjut dari petisi yang dikeluarkan oleh Universitas Neuchatel bekerja sama dengan sejumlah pakar biologi, kimia, dan komunitas petani organik pada awal 2021. Mereka mengunggah petisi daring yang meminta agar pemerintah melakukan pemungutan suara terkait pemakaian pestisida sintetis yang dinilai mencemari tanah dan air negara tersebut. Petisi ini memperoleh 121.307 tanda tangan. Dalam hukum demokrasi Swiss, petisi yang memperoleh dukungan di atas 100.000 tanda tangan wajib diikuti oleh referendum.

Editor:
Fransisca Romana
Bagikan