logo Kompas.id
β€Ί
Internasionalβ€ΊPertarungan Warga Vs Tatmadaw ...
Iklan

Pertarungan Warga Vs Tatmadaw Terjadi Sampai ke Pelosok

Perlawanan warga sipil dan aktivis terhadap junta tidak hanya terjadi di perkotaan, tapi juga telah sampai di desa-desa. Namun, perlawanan mereka kalah dalam hal persenjataan.

Oleh
Mahdi Muhammad
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/tyH7oJmzs0qlhJKjK4ztjnz_WI4=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F03%2Fa65e3627-1bec-4d58-afa6-282fd697cdcd_jpg.jpg
AP

Pengunjuk rasa anti-kudeta berjalan melewati mural Presiden Myanmar yang digulingkan Win Myint (kanan) dan pemimpin Aung San Suu Kyi di Yangon, Myanmar Rabu, 17 Maret 2021.

NAYPYIDAW, SABTU β€” Perlawanan yang dihadapi junta militer tidak hanya terjadi di kota-kota besar, tetapi juga menjalar ke kampung-kampung. Para aktivis dan warga sipil penggerak Gerakan Pembangkangan Sipil atau CDM yang mendapat pelatihan militer dari sejumlah milisi sipil terus memberikan perlawanan terhadap Tatmadaw, militer Myanmar. Di kota-kota besar, pemogokan menyebabkan kelumpuhan. Sementara di perbatasan, junta berhadapan dengan sayap militer kelompok etnis yang terus mengobarkan perlawanan. Pada Sabtu (5/6/2021), bentrokan menyebar ke wilayah Ayeyarwady, sebuah kawasan pertanian padi di Myanmar yang dihuni dua kelompok etnis, yaitu etnis mayoritas Bamar dan etnis minoritas Karen.

Sedikitnya 20 warga desa tewas dalam pertarungan melawan Tatmadaw.

Editor:
Bonifasius Josie Susilo H
Bagikan