logo Kompas.id
InternasionalPerang Jins Antargenerasi,...
Iklan

Perang Jins Antargenerasi, Bukan Sekadar Soal Tren

Di balik ”perang” jins antara generasi milenial dan generasi Z, terungkap tentang makna cantik dan keren yang tidak lagi disetir tren. Ada kesadaran tentang tubuh yang tak lagi mempermasalahkan pakaian yang dikenakan.

Oleh
Laraswati Ariadne Anwar
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/oneS1UPLdUi3AAXQu8iMGA_mn9I=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F11%2F20191126MYE27_1574934345.jpg
KOMPAS/YUNIADHI AGUNG

Pakaian blue jins menjadi kostum wajib penonton di 90\'s Festival yang digelar di Gambir Expo, Kemayoran, Jakarta, 23-24 November 2019.

Media sosial di negara-negara Barat, terutama Amerika Serikat, beberapa bulan terakhir ini sibuk ”berperang”. Akan tetapi, ”perang” ini bukan mengenai isu politik, melainkan soal tren celana denim. Ya, benar, model celana denim berkaki ketat atau terkenal dengan istilah skinny jeans melawan celana denim berpipa lebar dan berpinggang tinggi alias celana model emak-emak atau istilahnya moms jeans. Tampaknya memang remeh-temeh, tetapi ketika ditelisik lebih lanjut ada ideologi yang lebih mendalam daripada sekadar tren pasar.

”Perang” soal celana ini terjadi antara generasi langgas atau milenial kelahiran 1980-1996 dan Generasi Z kelahiran 1997 hingga pertengahan 2000. Perang unggahan saling menjelekkan model celana yang populer di setiap generasi bertebaran di media sosial, terutama Instagram, TikTok, dan Twitter.

Editor:
Fransisca Romana
Bagikan