Populasi Menua, Beban Pensiun China Menggelembung
Seiring populasi yang menua, China akan menghadapi besarnya beban dana pensiun untuk rakyatnya. Puncaknya diperkirakan akan terjadi pada 2027 dengan nilai tanggungan Rp 1 triliun dollar AS.
Warga berusia lanjut, Zhu Yingzhou (kedua dari kanan), dan istrinya, Xiong Fazhen (kedua dari kiri), berpose bersama putra bungsu mereka, Zhu Yiming (kiri), yang berusia 51 tahun, menantu perempuan (kanan), dan cucu mereka di Desa Fengtang, kota Qingzhen, Provinsi Guizhou, China barat daya, 24 Mei 2005. Zhu (102) dan Xiong (103) merupakan bagian dari ribuan warga China yang tercatat sebagai warga berusia lebih dari 100 tahun. China adalah salah satu negara yang memiliki banyak warga berusia lanjut.
BEIJING, KAMIS — Seiring populasi yang menua, China akan menghadapi besarnya beban penyediaan dana pensiun untuk rakyatnya. Puncaknya diperkirakan akan terjadi pada 2027 dengan nilai tanggungan Rp 1 triliun dollar AS atau sekitar Rp 14.390 triliun. Tanpa inovasi, dana pensiun negara akan habis pada 2035.
Sensus satu dasawarsa 2021 yang diumumkan China per 13 Mei lalu menunjukkan, penduduk berusia 60 tahun ke atas mencapai 18,7 persen dari total populasi. Artinya terjadi peningkatan jumlah penduduk usia tua sebesar 13,3 persen selama kurun waktu sepuluh tahun.