logo Kompas.id
โ€บ
Internasionalโ€บFilipina Mengayun di Antara...
Iklan

Filipina Mengayun di Antara Dua Raksasa, AS dan China

Setelah bersikap keras, Presiden Filipina Rodrigo Duterte berbalik 180 derajat kepada China soal Laut China Selatan. Filipina ingin berhubungan baik dengan China, tetapi juga tetap menggandeng Amerika Serikat.

Oleh
Pascal S Bin Saju
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/rxExtJMFK7Kpljdo4Qe9EClI0cM=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F05%2FPhilippines-South-China-Sea_96102161_1621352728.jpg
AP PHOTO/AARON FAVILA

Dua pengunjuk rasa ini masing-masing mengenakan topeng wajah Presiden Filipina Rodrigo Duterte dan Presiden China Xi Jinping di luar konsulat China di Manila, Filipina, Jumat, 7 Mei 2021. Massa menuntut China untuk keluar dari wilayah yang diklaim Filipina di Laut China Selatan bagian selatan yang disebut Filipina dengan nama Filipina Barat.

Presiden Filipina Rodrigo Duterte tiba-tiba melunak setelah bersuara sangat keras mengecam sepak terjang China di Laut China Selatan. Dia mengimbau semua anggota kabinetnya dan pejabat pemerintah untuk tidak lagi berbicara secara terbuka dan keras terkait isu tersebut.

"Ini perintah saya sekarang kepada kabinet dan semua orang yang berbicara untuk pemerintah. Semua pihak agar menahan diri untuk tidak membahas Laut Filipina Barat dengan siapa pun," kata Duterte dalam pidato nasional seperti dilaporkan Reuters, Senin (17/5/2021) malam.

Editor:
Fransisca Romana
Bagikan