logo Kompas.id
InternasionalBerani Lawan Kremlin? Bisa...
Iklan

Berani Lawan Kremlin? Bisa ”Dibuang” ke Kutub Utara

Siapa saja yang mengkritik atau berbeda pendapat dengan pemerintah Rusia bisa berujung pada pengasingan yang mengatasnamakan wajib militer. Bukan sekadar pengasingan di tempat biasa, tetapi pengasingan di kutub utara.

Oleh
Luki Aulia
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/R6lHljhzkd8JMGWmvbl1DFZaDV4=/1024x662/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F04%2F87d62936-3bef-4ae3-b9ea-b980f8c32a23_jpg.jpg
AFP/KIRILL KUDRYAVTSEV

Pendukung oposisi menyalakan lampu telepon seluler mereka saat berunjuk rasa mendukung pengkritik Kremlin yang dipenjara, Alexei Navalny, di pusat Moskwa, Rusia, Rabu (21/4/2021).

Kebebasan berpendapat di Rusia mahal harganya, terutama bagi pengkritik, pembangkang, atau siapa pun yang mendukung kelompok oposisi. Hukumannya tak hanya penjara, tetapi bisa sampai ”dibuang” ke kutub utara dengan alasan wajib militer. Ini dialami aktivis oposisi Ruslan Shaveddinov (25) yang ditangkap aparat kepolisian Rusia di apartemennya pada Desember 2019.

Setelah itu, Shaveddinov dipaksa ikut wajib militer dengan tugas ke kutub utara. Ia tidak diperkenankan memiliki telepon genggam sehingga hanya bisa berkabar dengan saudara dan teman melalui surat yang butuh waktu berminggu-minggu untuk sampai di tangan penerima.

Editor:
samsulhadi
Bagikan