Negara-negara G-7 Lempar Sinyal Perlawanan terhadap China-Rusia
Menlu AS Antony Blinken menyatakan, AS tidak ingin menahan sepak terjang China. Yang dilakukan AS adalah menegakkan tatanan berbasis aturan internasional. Soal Rusia, AS tidak tinggal diam jika Rusia bertindak agresif.
LONDON, SELASA โ Konferensi Tingkat Tinggi ke-47 G-7 akan digelar pada 11-13 Juni di Inggris. Namun, pertemuan pendahuluan oleh para menteri luar negeri G-7 yang digelar di Inggris, 3-5 Mei ini, sudah melemparkan sinyal perlawanan G-7 terhadap Rusia dan China.
Tujuh negara demokrasi yang tergabung dalam kelompok G-7 pada Selasa (4/5/2021) ini berupaya menyepakati sikap yang jelas dan tegas untuk melindungi demokrasi, kebebasan, dan hak asasi manusia dari kekuatan autokrasi, seperti yang ditimbulkan oleh China dan Rusia. G-7 disebut-sebut mengejar strategi itu tanpa menahan sikap dan tindakan Beijing sekaligus menginginkan hubungan yang lebih stabil dengan Kremlin.