logo Kompas.id
β€Ί
Internasionalβ€ΊPutus-Sambung Gelembung...
Iklan

Putus-Sambung Gelembung Perjalanan

Harapan negara-negara untuk mulai terhubung kembali masih sulit terwujud. Kasus baru Covid-19 terus menanjak.

Oleh
Luki Aulia
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/wikAUeLUbc9w6BrFPRdeVb0AdIQ=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F04%2F7b797de3-b9ba-4fde-8063-bcf57836a3c1_jpg.jpg
AFP/MARTY MELVILLE

Anggota keluarga menunggu kedatangan anggota keluarga mereka yang terpisah sejak pandemi Covid-19, yang tiba dengan penerbangan pertama dari Sydney, di Wellington, Selandia Baru, Senin (19/4/2021). Dikutip dari Associated Press, ide koridor perjalanan (travel bubble) antara Australia dan Selandia Baru sudah didiskusikan berbulan-bulan, tetapi rencana itu ditunda berulang-ulang karena wabah virus yang kembali muncul di kedua negara.

Gagasan gelembung perjalanan atau koridor perjalanan antarnegara mulai ramai dibicarakan sejak tahun lalu, terutama di antara negara-negara yang mengklaim sudah berhasil mengatasi pandemi Covid-19. Gelembung perjalanan, baik untuk kepentingan bisnis maupun pariwisata, diharapkan bisa memulihkan perekonomian yang lesu gara-gara Covid-19. Banyak negara mulai melirik satu sama lain. Sebagian mulai serius membicarakan teknis pelaksanaan dan sebagian bahkan sudah dan akan mewujudkan gelembung perjalanan.

Baca juga: Singapura Berharap Bisa Buka Perbatasan pada Akhir Tahun 2021

Editor:
Bonifasius Josie Susilo H
Bagikan