logo Kompas.id
β€Ί
Internasionalβ€ΊPascakudeta 1 Februari,...
Iklan

Pascakudeta 1 Februari, Seperempat Juta Warga Myanmar Mengungsi

Pascakudeta militer 1 Februari, hampir seperempat juta warga Myanmar mengungsi. Sebagian besar adalah petani, yang terpaksa meninggalkan lahan sawahnya. Kondisi ini dikhawatirkan dapat memicu krisis pangan di Myanmar.

Oleh
Mahdi Muhammad
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/6RmJR8fP-buUwTRIM1i4FJg_xcU=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F04%2FTHAILAND-MYANMAR-POLITICS-MILITARY_95396819_1619109280.jpg
AFP PHOTO / ROYAL THAI ARMY

Dalam foto yang diambil tentara Thailand dan dirilis pada 30 Maret 2021, pengungsi Myanmar yang terluka ditandu di Mae Sam Lap setelah ia menyeberang Sungai Salween dari Myanmar untuk mengungsi dari serangan udara di Negara Bagian Karen, Myanmar timur. Krisis politik pascakudeta militer di Myanmar mulai memicu krisis pengungsi.

YANGON, JUMAT β€” Tindakan keras dan brutal aparat junta militer Myanmar pascakudeta 1 Februari 2021 telah membuat hampir seperempat juta rakyat negara itu mengungsi. Ancaman kelaparan juga mengancam warga di negara itu bila tidak ada solusi atas situasi krisis di Myanmar saat ini.

Pelapor Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa di Myanmar, Tom Andrews, Rabu (21/4/2021), menyatakan bahwa warga Myanmar terpaksa meninggalkan rumah dan harta benda yang dimilikinya karena aparat keamanan melancarkan serangan ke permukiman warga. ”Ngeri mengetahui bahwa... serangan-serangan junta telah memaksa hampir seperempat juta warga Myanmar mengungsi, menurut berbagai sumber,” cuit Andrews di Twitter, Rabu.

Editor:
samsulhadi
Bagikan