logo Kompas.id
โ€บ
Internasionalโ€บPerang Saudara di Myanmar di...
Iklan

Perang Saudara di Myanmar di Depan Mata, China Ubah Sikap

Pemerintah China mengubah sikapnya dengan mendukung transisi demokrasi di Myanmar. Perubahan itu tidak terlepas dari kepentingan bisnisnya yang terancam apabila Myanmar terjerembap dalam perang saudara.

Oleh
Mahdi Muhammad
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/krgnj3VXa4EhUo8McveTi9mrr2Q=/1024x594/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F03%2FMYANMAR-POLITICS-MILITARY_95351915_1616973074.jpg
HANDOUT / VARIOUS SOURCES / AFP

Foto tangkapan atas tayangan video yang dikirim ke AFP TV dari sumber yang tidak disebutkan identitasnya pada 27 Maret 2021 ini memperlihatkan seorang pengunjuk rasa mengarahkan senapannya saat para pengunjuk rasa bentrok dengan aparat keamanan junta di Mandalay, Myanmar.

NEW YORK, KAMIS โ€” Pemerintah China mengubah sikapnya terkait situasi di Myanmar dengan menyatakan keinginannya untuk melihat transisi demokrasi di negara itu. Pada saat yang sama, Beijing juga mendukung langkah Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara, seperti yang pernah dilontarkan Presiden Joko Widodo, untuk mengadakan pertemuan puncak para pemimpin negara anggota ASEAN guna membahas krisis di Myanmar.

Meski begitu, China tetap konsisten menentang penggunaan sanksi ekonomi terhadap Myanmar. Pernyataan dukungan untuk transisi demokrasi di Myanmar disampaikan Duta Besar China untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Zhang Jun dalam pertemuan tertutup Dewan Keamanan (DK) PBB, Rabu (31/3/2021) waktu setempat atau Kamis dini hari WIB.

Editor:
samsulhadi
Bagikan