logo Kompas.id
InternasionalKota bak Zona Perang, Ribuan...
Iklan

Kota bak Zona Perang, Ribuan Warga Tinggalkan Yangon

”Di sini seperti zona perang, mereka menembak ke mana-mana,” ujar seorang aktivis buruh di Distrik Hlaing Tharyar, kawasan industri pinggiran kota Yangon, Myanmar.

Oleh
BENNY D KOESTANTO DAN LUKI AULIA
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Jbhh2nWbzeXO2p20lFq55iOQdJc=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F03%2FMYANMAR-POLITICS-MILITARY_95121906_1616025138.jpg
STR / AFP

Para pengunjuk rasa bentrok dengan aparat keamanan junta militer dalam unjuk rasa antikudeta militer di Yangon, Myanmar, Rabu (17/3/2021).

YANGON, KAMIS — Ribuan warga di kawasan industri Distrik Hlaing Tharyar, pinggiran Yangon, Myanmar, terpaksa meninggalkan rumah mereka sejak Selasa (16/3/2021) setelah junta militer memberlakukan status darurat militer. Tidak ada yang bisa mengabarkan situasi di daerah itu  karena jaringan internet diputus oleh junta. Mayoritas warga di distrik pinggiran kota  miskin itu adalah migran dan pekerja pabrik.

Unjuk rasa antikudeta militer terus mendidih di sejumlah lokasi  di negara itu, Rabu (17/3/2021). Unjuk rasa secara keseluruhan berlangsung damai, kecuali di Yangon yang diwarnai bentrokan antara warga dan aparat keamanan. Di kota itu, pendemo melontarkan berbagai benda dengan katapel raksasa dan melemparkan bom molotov setelah mereka ditembaki aparat junta.

Editor:
samsulhadi
Bagikan