logo Kompas.id
β€Ί
Internasionalβ€ΊPandemi Gagal Tekan Perlombaan...
Iklan

Pandemi Gagal Tekan Perlombaan Senjata

Hingga 42 persen pembelian senjata utama pada 2016-2020 dilakukan oleh negara-negara Asia. Porsi AS pada daftar eksportir senjata global meningkat dari 32 persen pada 2011-2015 menjadi 37 persen pada 2016-2020.

Oleh
kris mada
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/_vtMPGd9BEWNomG3__ImQXVVM8M=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F04%2F77986913_1556295036.jpg
REUTERS/STRATTON

Para pejabat senior Kementerian Pertahanan Jepang, perwakilan AS di Jepang, dan perwakilan perusahaan Lockheed Martin hadir di hanggar Pasukan Bela Diri Udara Jepang atau Angkatan Udara Jepang untuk mengikuti upacara penyerahan pesawat tempur F-35A Lightning II pertama untuk Wing Udara 3 Angkatan Udara Jepang di Pangkalan Udara Misawa, Jepang, 24 Februari 2018.

STOCKHOLM, SENIN β€”  Pandemi Covid-19 tidak mampu menghentikan perlombaan senjata global. Sejumlah negara justru menandatangani kontrak besar untuk membeli alutsista canggih, seperti pesawat tempur siluman F-35. Secara total, kawasan Asia-Oceania masih menjadi kawasan dengan porsi pembelian senjata terbesar di dunia, yaitu 42 persen dari total persentase impor senjata global.

Akan tetapi, total persentase impor oleh kawasan itu pada periode 2016-2020 turun tiga persen dibandingkan dengan periode impor 2011-2015. Pada periode 2011-2015, impor senjata oleh Asia-Oceania mencapai 45 persen dari total impor senjata global.

Editor:
Bonifasius Josie Susilo H
Bagikan