”Sneakers”, Bukan Sekadar Sepatu
Di Afrika Selatan, sepatu kets, dengan merek atau model tertentu, merujuk pada status sosial, kepribadian, dan komunitas atau geng tertentu, bahkan akar geografis serta inklinasi politik seseorang.
Di Afrika Selatan, sepatu kets atau sneakers bukan hanya sekadar alas kaki atau bagian dari mode semata. Sepatu kets, dengan merek atau model tertentu, merujuk pada status sosial, kepribadian, dan komunitas atau geng tertentu, bahkan akar geografis serta inklinasi politik seseorang. ”Sepatu kets menceritakan tentang Anda,” kata Rasik Green, seniman grafiti, di Johannesburg, sebagaimana dikutip AFP, Selasa (9/3/2021). Green mengatakan, ia dapat mengenali asal daerah seseorang hanya dengan melihat sol atau merek sepatu kets yang dikenakan. Anak muda Soweto, misalnya, sangat menggemari Converse All Stars.
Begitu lekatnya seseorang pada sneakers, tak heran jika muncul model baru dari merek yang mereka gemari, anak-anak muda itu rela mengantre berjam-jam untuk mendapatkannya. Namun, sepatu kets di Afrika Selatan juga memiliki kisah ”hitam”. Kelompok geng yang kerap meneror kota-kota kecil pada era 1980-an sering mengenakan produk sepatu kets tertentu, yang terbuat dari kanvas.