logo Kompas.id
›
Internasional›ASEAN Menjadi Tumpuan Harapan ...
Iklan

ASEAN Menjadi Tumpuan Harapan Dunia dalam Penyelesaian Krisis Myanmar

Sebagian kalangan menyebut tidak ada terobosan signifikan dalam sikap kolektif ASEAN pada pertemuan menlu ASEAN, Selasa lalu. Pernyataan ASEAN mengandung ambiguitas karena ketidaktegasan dalam susunan kata-katanya.

Oleh
MH SAMSUL HADI
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/QAMdaeSD021yDtdZuo6sZA9LNQM=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F03%2FMyanmar_94849614_1614830742.jpg
AP PHOTO

Para guru sekolah antikudeta, dengan memakai seragam dan caping tradisional Myanmar, berunjuk rasa di Mandalay, Myanmar, Rabu (3/3/2021).

Dari jumlah dan cakupan keanggotaan, Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara atau ASEAN jelas tidak bisa dibandingkan dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB. ASEAN, organisasi regional, hanya beranggotakan 10 negara, sedangkan PBB 193 negara. Meski demikian, tidak ada tumpuan harapan sebesar yang diberikan kepada ASEAN dalam menyelesaikan krisis politik di Myanmar.

Bahkan, PBB sendiri—bersama Amerika Serikat, China, Uni Eropa, dan negara-negara lain—berharap betul kepada ASEAN agar memainkan peran utama dalam menengahi krisis di Myanmar. Harapan itu wajar. Myanmar adalah anggota ASEAN. Hanya kepada ASEAN, pihak yang berkuasa di Myanmar mau berbicara. Begitu juga sebaliknya, mungkin hanya ASEAN yang mau mendengar pihak di Myanmar.

Editor:
samsulhadi
Bagikan