ASEAN Buka Jalur Komunikasi dengan Junta Militer Myanmar
ASEAN harus menjalin komunikasi dengan pemimpin junta militer Myanmar yang cenderung tertutup. Kepercayaan junta militer Myanmar terhadap Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha bisa dimanfaatkan.
JAKARTA, KOMPAS — Negara-negara ASEAN bisa memanfaatkan kedekatan hubungan dan kepercayaan yang diberikan junta militer Myanmar kepada Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha sebagai alternatif jalur komunikasi resmi. Pada saat yang sama, konferensi tingkat tinggi di antara pemimpin negara ASEAN bisa menjadi langkah berikutnya untuk membantu proses politik di Myanmar.
Hal demikian mengemuka dalam diskusi ”Kudeta Militer Myanmar, Peranan ASEAN dan Tantangannya bagi Demokrasi” yang diadakan secara daring oleh The Habibie Center, Rabu (17/2/2021). Narasumber dalam diskusi tersebut ialah Peneliti Senior The Habibie Center Rene Pattiradjawane, Wakil Indonesia untuk AICHR Yuyun Wahyuningrum, dan Direktur Eksekutif Pusat Integritas Sosial Myanmar Aung Kyaw Moe.