logo Kompas.id
β€Ί
Internasionalβ€ΊPembangkangan Sipil di Myanmar...
Iklan

Pembangkangan Sipil di Myanmar Meluas dengan Target Rezim Militer Tumbang

Meski ribuan tentara dan polisi dikerahkan, warga Myanmar tidak takut. Unjuk rasa dan pemogokan untuk memprotes kudeta semakin meluas. Sebagian pengunjuk rasa sengaja berbaris di depan tank dan truk pengangkut tentara.

Oleh
kris mada
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/R8JRJBUEVGm1ksWKG6URLCNMSgE=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F02%2F20210215RZF64_1613378604.jpg
AFP/SAI AUNG MAIN

Para pengunjuk rasa mengangkat poster dukungan terhadap Gerakan Pembangkangan Sipil (CDM) saat berlangsung demonstrasi menentang kudeta militer di Yangon, Myanmar, Senin (15/2/2021).

Setelah 16 hari, kudeta militer di Myanmar terus dilawan warga. Selain melalui unjuk rasa-unjuk rasa tanpa putus, perlawanan rakyat Myanmar juga ditunjukkan dengan pemogokan para pekerja di berbagai sektor.

Jenderal Senior Min Aung Hlaing, panglima tertinggi militer Myanmar, sudah meminta pekerja mengakhiri pemogokan. Ia menyebut pemogokan itu merupakan buah dari penghasutan orang-orang tidak jelas.

Editor:
samsulhadi
Bagikan