TAHUN BARU IMLEK
Patuhi Imbauan Pemerintah, Warga China Tak Mudik ke Kampung Halaman
Pemerintah China, Januari lalu, meminta rakyat membatalkan semua rencana bepergian karena penularan baru Covid-19. Pemerintah-pemerintah daerah kemudian memberlakukan kebijakan karantina yang lebih ketat.

Warga tiba di gerbang Kota Terlarang di Beijing, China, Sabtu (13/2/2021), pada hari kedua Tahun Baru Imlek.
BEIJING, SABTU -- Demi menahan laju penularan Covid-19, Pemerintah China melarang rakyatnya bepergian. Alhasil, jumlah warga yang bepergian antarkota menjelang Tahun Baru Imlek anjlok. Penurunan ini sudah terjadi sejak tahun lalu. Di sisi lain, imbauan itu diperkirakan akan menaikkan tingkat konsumsi di kota-kota besar, terutama konsumsi pada kebutuhan tersier.
Perayaan Imlek yang berlangsung selama tujuh hari merupakan hari libur nasional China yang terpenting. Biasanya, para perantau China di mana pun, baik dalam negeri maupun luar negeri, akan mudik ke kampung halaman. Jutaan perantau itu rela menempuh jarak hingga ribuan kilometer dari ibu kota Beijing atau kota-kota besar lainnya ke kampung halaman mereka yang berada di daerah pinggiran.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 4 dengan judul "Patuhi Imbauan Pemerintah, Jumlah Pemudik Merosot".
Baca Epaper Kompas