Ilusi Demokrasi Para Pelaku Kudeta
Menjaga gurita bisnis militer dan pensiunannya menjadi motif di balik kudeta militer Myanmar. Kekhawatiran menyusutnya keran penghasilan para jenderal aktif dan pensiunan militer menjadi alasan terbesar kudeta saat ini.
Kudeta militer di Myanmar diduga tak terlepas dari kekhawatiran para jenderal, baik yang masih aktif maupun yang telah pensiun, kehilangan cengkeraman pada gurita bisnis yang selama ini mereka kuasai. Nilai sangat besar. Bahkan, setelah Amerika Serikat menutup akses atas dana sebesar 1 miliar dolar AS dan Departemen Keuangan AS memblokir semua aset serta transaksi pada 10 pejabat tinggi militer yang bertanggung jawab atas kudeta, para ahli percaya mereka masih memiliki akses terhadap kekayaan yang sangat besar.
Laporan sebuah organisasi nonprofit Justice for Myanmar menyebutkan, militer bisa mengakses dana besar melalui dua unit usaha raksasa milik negara yang dikendalikan militer, yaitu Myanmar Economic Holdings Limited (MEHL) dan Myanmar Economic Corporation (MEC). Dua unit usaha ini setidaknya membawahkan 133 perusahaan dengan bisnis inti yang bermacam-macam, mulai bir, tembakau, transportasi, tekstil, perbankan, hingga pertambangan.