logo Kompas.id
โ€บ
Internasionalโ€บPengunjuk Rasa: Kami Tolak...
Iklan

Pengunjuk Rasa: Kami Tolak Kediktatoran Militer, Inginkan Demokrasi

Massa prodemokrasi Myanmar berteriak mengecam kudeta militer dan menuntut pemulihan pemerintahan sipil hasil pemilihan umum yang demokratis.

Oleh
Pascal S Bin Saju
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/MpxnbO1IvXGtGpWFSBt6sqZMmOM=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F02%2FMYANMAR-POLITICS-MILITARY_94387190_1612676094.jpg
YE AUNG THU/AFP

Massa pengunjuk rasa berkumpul untuk menentang kudeta militer di Yangon pada 7 Februari 2021. Mereka menyerukan pemerintahan demokrasi yang dipimpin Aung San Suu Kyi, yang dirampas kediktatoran militer, agar dipulihkan serta pembebasan Suu Kyi dan politisi senior lainnya.

YANGON, MINGGU โ€” Ribuan orang menggelar unjuk rasa besar hari kedua di Yangon, kota terbesar di Myanmar, Minggu (7/2/2021). Mereka menolak kudeta junta militer yang dinilai diktator dan menuntut pembebasan tokoh pejuang demokrasi sekaligus pemimpin pemerintahan sipil, Aung San Suu Kyi.

Massa pengunjuk rasa di Yangon membawa balon-balon merah, warna yang mewakili Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) Suu Kyi. Mereka berteriak mengecam kudeta militer dan menuntut pemulihan demokrasi. โ€Kami tidak ingin kediktatoran militer! Kami ingin demokrasi!โ€ seru pengunjuk rasa.

Editor:
Pascal Bin Saju
Bagikan