Iklan
Demo Antikudeta di Myanmar Membesar, Pengacara Tepis Isu Suu Kyi Dibebaskan
Di tengah pemblokiran internet secara nasional, warga Myanmar bertekad akan terus melawan militer yang disebut ”tidak menghargai suara rakyat”.
YANGON, MINGGU -- Demonstrasi antikudeta militer di Myanmar terus membesar. Puluhan ribu pengunjuk rasa, yang mayoritas kaum muda, turun ke jalan-jalan di kota Yangon dan Mandalay, Sabtu (6/2/2021). Militer berupaya meredam gerakan protes rakyat itu dengan memblokir internet secara nasional.
Unjuk rasa kemarin merupakan aksi protes terbesar sejak kudeta militer pada 1 Februari 2021. Ruas jalan di dekat Universitas Yangon menjadi salah satu tempat berkumpul para demonstran. Setidaknya dua kelompok demonstran lainnya berunjuk rasa di bagian lain kota terbesar Myanmar itu.